Aplikasi dewasa hingga kini masih menjadi salah satu hal yang terus diperangi pemerintah melalui Kominfo. Wajar saja, mengingat aplikasi semacam ini tentunya dapat berpotensi merusak generasi anak muda bangsa.
Menariknya, beberapa aplikasi yang dilabeli sebagai aplikasi dewasa ini justru bisa kamu temukan dengan mudah di toko aplikasi sekelas Google Play Store lho, geng.
Karena faktanya, saat kamu mengetikkan keyword "aplikasi m*sum" di kolom pencarian Google Play, maka bakal muncul deretan aplikasi-aplikasi seperti yang akan Jaka bahas kali ini.
Aplikasi dewasa sama aja buruknya dengan alamat website video terlarang yang banyak ditemukan di internet. Tapi, kenapa beberapa aplikasi Android di bawah ini keluar saat kamu melakukan pencarian "aplikasi m*sum" di Google Play?
Terdapat banyak faktor, mulai dari judul hingga deskripsi yang diberikan atau komentar pengguna yang menggunakan keyword yang mirip, seperti mengandung kata "asusila", "dewasa", dan lainnya.
Makanya, yuk simak fakta sejumlah aplikasi dewasa menurut Google Play di bawah ini yang sudah Jaka bagi ke dalam beberapa kategori berbeda. Jangan sampai salah kira mengenai fungsi dan tujuan sebenarnya ya! Penasaran mau tahu apa saja deretan aplikasinya? Yuk, simak pembahasan selengkapnya berikut ini!
Penasaran mau tahu apa saja deretan aplikasinya? Yuk, simak pembahasan selengkapnya berikut ini!
Aplikasi VPN Untuk Membuka Situs yang Diblokir
Bukan hal aneh kalau penggunaan aplikasi VPN kini banyak dimanfaatkan sebagai alat untuk membuka situs-situs yang diblokir pemerintah karena dianggap memiliki konten negatif.
Misalnya saja situs download film, situs dewasa, dan lain sebagainya yang akhirnya membuat beberapa aplikasi VPN di Google Play berikut ini justru masuk dalam kategori aplikasi untuk orang dewasa.
1. ExpressVPN - Unlimited Secure VPN Proxy
Pertama ada salah satu aplikasi VPN terbaik untuk smartphone Android, yakni ExpressVPN - Unlimited Secure VPN Proxy yang ternyata masuk ke dalam daftar ini.
ExpressVPN sejatinya adalah sebuah aplikasi VPN yang memiliki fungsi untuk mengakses situs yang diblokir pemerintah maupun jaringan selular.
Tak jarang fungsi ini membuat orang membuka situs dengan konten negatif. Bahkan banyak pengguna membuat komentar tersebut, dalam laman review di Google Play, geng.
2. VPN Private: Unblock Websites Free VPN Proxy
Kemudian ada VPN Private yang punya fungsi nggak jauh beda dari aplikasi sebelumnya, yakni untuk mengakses situs-situs yang terblokir, geng.
Lalu kenapa VPN Private bisa termasuk ke dalam salah satu aplikasi negatif yang ada di Google Play?
Pasalnya aplikasi ini sudah menggunakan ikon dengan simbol wanita seksi, sehingga banyak orang tertarik untuk memasangnya.
Tak hanya itu, penggunaan logo dengan gambar seperti itu juga seolah mengindikasikan kepada para pengguna bahwa aplikasi VPN ini memang dikhususkan untuk mengakses situs dewasa dan konten negatif lainnya.
3. Turbo VPN
Turbo VPN tentunya bukan ditujukan agar kamu bisa mengakses alamat video terlarang, tapi sayangnya penggunaan yang tidak bijak justru membuat banyak aplikasi VPN memiliki citra miring termasuk yang satu ini.
Turbo VPN sendiri sebenarnya mirip dengan aplikasi VPN lainnya, di mana di dalamnya terdapat berbagai macam fitur keamanan untuk melindungi pengguna saat berinternet.
Aplikasi ini juga menjamin kamu dapat mengakses konten streaming dengan cepat berkat proxy server Turbo VPN yang tersedia di seluruh dunia.
Aplikasi Chatting Khusus Dewasa
Jaka yakin kalau sebenarnya para developer aplikasi pasti mengharapkan jika aplikasi chatting buatan mereka bisa digunakan oleh semua kalangan masyarakat.
Namun, terkadang image buruk yang berkembang di tengah masyarakt justru membuat beberapa aplikasi chatting ini lebih dikenal sebagai aplikasi khusus orang dewasa saja.
Seperti misalnya deretan aplikasi chatting berikut ini yang sayangnya malah masuk dalam topik pembahasan kali ini.
1. MiChat - Chat Gratis & Bertemu dengan Orang Baru
Untuk kategori aplikasi chatting dewasa, ada MiChat - Chat Gratis & Bertemu dengan Orang Baru yang kalau dilihat dari namanya mungkin nggak menimbulkan kesan negatif, kan?
Namun, aplikasi chatting mirip WhatsApp ini disalahgunakan oleh beberapa kalangan sebagai sarana prostitusi online. Seperti BeeTalk yang sempat diblokir beberapa waktu lalu.
Dalam aplikasi ini nggak cuma disediakan fitur untuk melakukan chatting dan panggilan pada kontak yang sudah kamu simpan.
Tersedia juga fitur untuk mencari teman di sekitar dan pesan dalam botol yang kemungkinan dijadikan celah untuk bisnis haram yang satu ini, geng.
2. WhatsApp Messenger
Siapa sangka kalau ternyata aplikasi chatting terpopuler yang banyak kita pakai saat ini masuk dalam daftar pembahasan kali ini lho, geng!
Ya! WhatsApp Messenger menempati salah satu urutan pencarian saat Jaka melakukan pencarian menggunakan keyword "aplikasi m*sum" di Google Play.
Salah satu alasannya mungkin karena aplikasi sering kali disalahgunakan oleh pengguna untuk saling bertukar video atau foto dewasa. Bahkan, ini sudah menjadi rahasia umum di kalangan publik.
Namun, karena fitur dan fungsi yang ditawarkannya begitu beragam dan sangat membantu, makanya aplikasi ini banyak diminati dan menjadi inspirasi munculnya deretan aplikasi WhatsApp MOD.
Aplikasi Browser yang Berisi Konten Negatif
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, sejumlah aplikasi browser pun kini ikut dibekali dengan berbagai fitur keamanan yang cukup mutakhir.
Seperti misalnya fitur Incognito Mode dan lain sebagainya. Namun, kecanggihan ini sayangnya justru dimanfaatkan oleh segelintir pengguna yang akhirnya membuat reputasi beberapa aplikasi browser berikut menjadi buruk.
1. UC Browser - Fast Download
Siapa sih yang nggak kenal dengan salah satu aplikasi browser Android yang satu ini?
Faktanya UC Browser - Fast Download muncul pada laman pencarian Google Play saat kamu mengetikkan dan mencari kata kunci seperti yang sudah Jaka sebut di bagian atas.
Hal ini mungkin dikarenakan UC Browser menyediakan konten video dan fitur Incognito Mode yang sering disalahgunakan oleh para penggunanya untuk mengakses situs dewasa dan semacamnya, geng.
No comments: