Kegagalan aplikasi Everpix sendiri disebut-sebut akibat terlalu banyaknya dana yang dikeluarkan untuk mengembangkan aplikasi.
Sementara, tim pengembang kurang memerhatikan mengenai pemasaran aplikasi sehingga hanya mampu mendapatakan kurang dari 19 ribu pengguna saja di kala aplikasi serupa lainnya mampu menarik jutaan pengguna.
2. Yik Yak
Meskipun awalnya memiliki pangsa pasar yang cukup besar di negara asalnya, Amerika Serikat, namun kiprah aplikasi Yik Yak terus tergerus seiring dengan berkembangnya ekspansi Snapchat saat itu.
Selain karena persaingan, kegagalan Yik Yak sendiri kabarnya disebabkan oleh fitur anonim yang menjadi keunggulan sekaligus boomerang bagi mereka.
Kemudahan dalam membagikan konten bersifat anonim yang ditawarkan oleh aplikasi ini justru membuat Yik Yak menjadi tempat tumbuhnya kegiatan bullying online.
Meskipun telah menyediakan fitur filter untuk mengurangi aktivitas bullying ini, namun pertumbuhan aplikasi Yik Yak terus menurun.
Yik Yak sendiri merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah konten secara anonim.
3. Google Wave
Sempat digadang-gadang akan mampu menggantikan email, namun siapa sangka kalau ternyata salah satu produk buatan Google ini justru gagal dan harus dihentikan setahun setelah peluncurannya pada tahun 2009 lalu.
Google Wave sendiri menawarkan fungsi yang hampir mirip dengan aplikasi Hangout, di mana aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk saling mengirim pesan dan bahkan mengedit dokumen.
Namun, akibat penggunaannya yang cukup membingungkan, Google Wave pun akhirnya ditutup.
Salah satu inovasi Google Wave yang paling menarik adalah fasilitas untuk para pengguna agar bisa saling terhubung dan memungkinkan satu sama lain melihat apa yang ditulis secara real-time, bahkan karakter per karakter.
4. BlackBerry Messenger (BBM)
Masih ingat dengan aplikasi chatting bernama BlackBerry Messenger alias BBM yang paling fenomenal beberapa tahun lalu?
Sempat menjadi aplikasi yang paling populer di kalangan para pengguna smartphone khususnya HP BlackBerry, sayangnya aplikasi ini justru berubah jadi aplikasi paling gagal yang pernah dibuat.
Kegagalan aplikasi BBM sendiri disebabkan oleh pembatasan penggunaan aplikasi yang awalnya hanya disediakan secara eksklusif untuk para pengguna HP BlackBerry saja.
Sementara, saat pihak BlackBerry mulai menyediakan aplikasi ini untuk HP dengan sistem operasi Android, sayangnya aplikasi serupa yaitu WhatsApp berhasil menarik perhatian para pengguna smartphone sehingga usaha tersebut tak cukup membuahkan banyak hasil.
5. Picasa
Menawarkan fasilitas edit foto dan video secara online langsung dari perangkat smartphone penggunanya, mungkin ada sebagian dari kamu yang mengenal aplikasi satu ini.
Dikembangkan oleh developer LifeScape Inc. pada tahun 2002, Picasa kemudian diakusisi oleh Google dua tahun setelahnya atau tepatnya tahun 2004 silam.
Sempat berhasil meraih popularitasnya sebagai salah satu aplikasi fotografi yang paling banyak digunakan saat itu, namun Google akhirnya resmi menutup aplikasi Picasa pada 2016 dan menyarankan penggunanya untuk bermigrasi ke aplikasi Google Photos.
Ditutupnya aplikasi Picasa sendiri kabarnya karena kalah saing dengan aplikasi edit foto dan video dari pengembang lainnya.
6. Google Buzz
Diluncurkan pada tahun 2010, Google Buzz adalah platform jejaring sosial yang terintegrasi dengan layanan Gmail dan memungkinkan penggunanya untuk berbagi foto, video, link, dan konten lainnya kepada pengguna lain yang ada di kontak Gmail.
Kehadirannya yang digadang-gadang untuk menyaingi media sosial Facebook dan Twitter, namun sayangnya pada Oktober 2011 pihak Google mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan seluruh layanan Google Buzz.
Hal itu lantaran permasalahan privasi pengguna yang sulit diselesaikan dan juga ketidakmampuannya untuk bersaing dengan platform media sosial lain.
7. Google Plus
Selama bertahun-tahun Google telah mencoba untuk menciptakan media sosial untuk menyaingi Facebook.
Setelah Google Buzz gagal, Google pun kemudian merilis aplikasi Google Plus pada tahun 2011 silam sebagai penggantinya.
Meskipun pada awalnya aplikasi ini banyak digunakan karena akan secara otomatis terdaftar jika seseorang membuat akun Google, namun seiring dengan bermunculannya aplikasi maupun fitur-fitur baru yang ditawarkan media sosial lain membuat Google Plus jadi sepi peminat.
Pada Desember 2018, Google akhirnya mengumumkan keputusan untuk menghentikan penggunaan GooglePlus versi karena rendahnya jumlah pengguna dan tantangan dalam mempertahankan produk sukses yang mampu memenuhi ekspetasi konsumen.
Akhir Kata
Nah, itulah tadi beberapa aplikasi paling gagal yang pernah dibuat dan beredar di pasaran, geng.
Meskipun pada awalnya beberapa aplikasi di atas mampu menarik jumlah pengguna yang cukup banyak, namun siapa sangka kalau pil pahit kegagalan justru harus mereka telan.
No comments: